Menjadi seorang Interpreter Lingkungan Hidup
5.13.2005
Interpreter bagaikan sebuah jembatan penghubung antara audiens penerima dengan obyek yang ingin dikenalkan. Interpretasi merupakan sebuah aktivitas untuk memberikan pemaknaan atau pemahaman terhadap sesuatu obyek.
Bagaimana menjadi interpreter yang baik?
Seorang Interpreter yang baik adalah seorang berhasil memaparkan tentang sesuatu obyek sehingga memberikan pemahaman yang utuh bagi audiensnya. Beberapa pegangan ketika menjadi seorang interpreter ketika berinteraksi langsung dengan audiens adalah:
1. Pesan yang ingin disampaikan jelas dan mudah untuk dipahami dan dimengerti
2. Menggunakan bahasa yang dimengerti
3. Bila menggunakan suara, suara dapat terdengar jelas
4. Bila menggunakan tulisan ataupun gambar, tulisan ataupun gambar dapat dilihat jelas
5. Tidak menimbulkan kejenuhan
6. Audiens merasa nyaman dengan situasi sekitar, termasuk menciptakan suasana menyenangkan
7. Memperhatikan kondisi audiens dan meletakkan diri sejajar dengan audiens
Apa saja tipe interpretasi?
1. Interpretasi yang ada di pusat interpretasi. Misalnya papan informasi, kunjungan lapang, dll.
2. Kumpulan dari presentasi. Misalnya workshop, lokakarya, pertemuan kelas, dll
3. Outreach (penjangkauan). Misalnya story teller, panggung boneka, dll.
Apa saja media interpretasi?
Media interpretasi secara umum terbagi menjadi tiga, yaitu: Audio, Visual dan kombinasi antara audio dan visual
Jenis-jenis media tersebut antara lain: poster, papan informasi, baliho, leaflet, film, diskusi, leaflet, musik, siaran radio, story teller dan lain-lain.
Bagaimana merencanakan kegiatan interpretasi?
Dalam kegiatan interpretasi, dibagi menjadi tiga tahapan, yaitu: persiapan, pelaksanaan dan evaluasi.
Kegiatan perencanaan meliputi:
1. Penentuan pesan dan tujuan
2. Pengenalan terhadap obyek
3. Pengenalan terhadap audiens
4. Identifikasi tata waktu
5. Identifikasi sumberdaya, misal orang, biaya.
6. Melakukan pemilihan media yang sesuai
[disarikan dari Pelatihan Interpreter yang dilaksanakan oleh Yayasan BUMI - 12 Mei 2005]
Author: timpakul » Comments:
Dampak Limbah
1. Limbah Industri Pangan
Sektor Industri/usaha kecil pangan yang mencemari lingkungan antara lain ; tahu, tempe, tapioka dan pengolahan ikan (industri hasil laut). Limbah usaha kecil pangan dapat menimbulkan masalah dalam penanganannya karena mengandung sejumlah besar karbohidrat, protein, lemak , garam-garam, mineral, dan sisa0sisa bahan kimia yang digunakan dalam pengolahan dan pembersihan. Sebagai contohnya limbah industri tahu, tempe, tapioka industri hasil laut dan industri pangan lainnya, dapat menimbulkan bau yang menyengat dan polusi berat pada air bila pembuangannya tidak diberi perlakuan yang tepat.
Air buangan (efluen) atau limbah buangan dari pengolahan pangan dengan Biological Oxygen Demand ( BOD) tinggi dan mengandung polutan seperti tanah, larutan alkohol, panas dan insektisida. Apabila efluen dibuang langsung ke suatu perairan akibatnya menganggu seluruh keseimbangan ekologik dan bahkan dapat menyebabkan kematian ikan dan biota perairan lainnya.
2. Limbah Industri Kimia & Bahan Bangunan
Industri kimia seperti alkohol dalam proses pembuatannya membutuhkan air sangat besar, mengeakibatkan pula besarnya limbah cair yang dikeluarkan kelingkungan sekitarnya. Air limbahnya bersifat mencemari karena didalamnya terkandung mikroorganisme, senyawa organik dan anorganik baik terlarut maupun tersuspensi serta senyawa tambahan yang terbentuk selama proses permentasi berlangsung.
Industri ini mempunyai limbah cair selain dari proses produksinya juga, air sisa pencucian peralatan, limbah padat berupa onggokan hasil perasan, endapan Ca SO4, gas berupa uap alkohol. kategori limbah industri ini adalah llimbah bahan beracun berbahayan (B3) yang mencemari air dan udara.
Gangguan terhadap kesehatan yang dapat ditimbulkan efek bahan kimia toksik :
1. Keracunan yang akut, yakni keracunan akibat masuknya dosis tertentu kedalam tubuh melalui mulut, kulit, pernafasan dan akibatnya dapat dilihat dengan segera, misalnya keracunan H2S, Co dalan dosis tinggi. Dapat menimbulkan lemas dan kematian. Keracunan Fenal dapat menimbulkan sakit perut dan sebagainya.
2. Keracunan kronis, sebagai akibat masuknya zat-zat toksis kedalam tubuh dalam dosis yang kecil tetapi terus menerus dan berakumulasi dalam tubuh, sehingga efeknya baru terasa dalam jangka panjang misalnya keracunan timbal, arsen, raksa, asbes dan sebagainya.
Industri fermentasi seperti alkohol disamping bisa membahayakan pekerja apabila menghirup zat dalam udara selama bekerja apabila tidak sesuai dengan Threshol Limit Valued (TLV) gas atau uap beracun dari industri juga dapat mempengaruhi kesehatan masyarakat sekitar.
Kegiatan lain sektor ini yang mencemari lingkungan adalah industri yang menggunakan bahan baku dari barang galian seperti batako putih, genteng, batu kapur/gamping dan kerajinan batu bata. Pencemaran timbul sebagai akibat dari penggalian yang dilakukan terus-menerus sehingga meninggalkan kubah0kubah yang sudah tidak mengandung hara sehingga apabila tidak dikreklamasi tidak dapat ditanami untuk ladang pertanian.
3. Limbah Industri Sandang Kulit & Aneka
Sektor sandang dan kulit seperti pencucian batik, batik printing, penyamakan kuit dapat mengakibatkan pencemaran karena dalam proses pencucian memerlukanair sebagai mediumnya dalam jumlah yang besar. Proses ini menimbulkan air buangan (bekas Proses) yang besar pula, dimana air buangan mengandung sisa-sisa warna, BOD tinggi, kadar minyak tinggi dan beracun (mengandung limbah B3 yang tinggi).
4. Limbah Industri Logam & Ekektronika.
Bahan buangan yang dihasilkan dari industr besi baja seperti mesin bubut, cor logam dapat menimbulkan pemcemaran lingkungan. Sebagian besar bahan pencemarannya berupa debu, asap dan gas yang mengotori udarasekitarnya. Selain pencemaran udara oleh bahan buangan, kebisingan yang ditimbulkan mesin dalam industri baja (logam) mengganggu ketenangan sekitarnya. kadar bahan pencemar yang tinggi dan tingkat kebisingan yang berlebihan dapat mengganggu kesehatan manusia baik yang bekerja dalam pabrik maupun masyarakat sekitar.
Walaupun industri baja/logam tidak menggunakan larutan kimia, tetapi industri ini memcemari air karena buanganya dapat mengandung minyak pelumas dan asam-asam yang berasal dari proses pickling untukmembersihkan bahan plat, sedangkan bahan buangan padat dapat dimanfaatkan kembali.
Bahaya dari bahan-bahan pencemar yang mungkin dihaslkan dari proses-proses dalam industri besi-baja/logam terhadap kesehatan yaitu :
1. Debu, dapat menyebabkan iritasi, sesak nafas
2. Kebisingan, mengganggu pendengaran, menyempitkan pembuluh darah, ketegangan otot, menurunya kewaspadaan, kosentrasi pemikiran dan efisiensi kerja.
3. Karbon Monoksida (CO), dapat menyebabkan gangguan serius, yang diawali dengan napas pendek dan sakit kepala, berat, pusing-pusing pikiran kacau dan melemahkan penglihatan dan pendengaran. Bila keracunan berat, dapat mengakibatkan pingsan yang bisa diikuti dengan kematian.
4. Karbon Dioksida (CO2), dapat mengakibatkan sesak nafas, kemudian sakit kepala, pusing-pusing, nafas pendek, otot lemah, mengantuk dan telinganya berdenging.
5. Belerang Dioksida (SO2), pada konsentrasi 6-12 ppm dapat menyebabkan iritasi pada hidung dan tenggorokan, peradangan lensa mata (pada konsentrasi 20 ppm), pembengkakan paru-paru/celah suara.
6. Minyak pelumas, buangan dapat menghambat proses oksidasi biologi dari sistem lingkungan, bila bahan pencemar dialirkan keseungai, kolam atau sawah dan sebagainya.
7. Asap, dapat mengganggu pernafasan, menghalangi pandangan, dan bila tercampur dengan gas CO2, SO2, maka akan memberikan pengaruh yang nenbahayakan seperti yang telah diuraikan diatas.
Link: http://www.menlh.go.id/usaha-kecil/top/dampak.htm
Author: timpakul » Comments:
Remaja Cinta Lingkungan
Cinta lingkungan butuh lebih dari sekedar niat. Memang ikut organisasi pecinta alam atau jadi donator kelompok cinta lingkungan bisa menunjukkan kalo kita memang respek dengan kondisi alam yang makin kritis. Tapi yang lebih penting adalah prakteknya. Sebenarnya nggak susah, hanya butuh kedisiplinan kita aja. Jadi kalo sudah ada niat, boleh deh dicoba usaha-usaha ini :
- Tunjukkan kecintaan kita terhadap air dengan memakainya sehemat mungkin. Mandi dengan shower lebih bagus ketimbang memakai bak atau bath up, karena air yang dipakai hanya yang diperlukan saja.
- Lihat dan hitung deh berapa banyak pohon yang kita tanam di taman atau kebon rumah? Semakin banyak pohon semakin bagus. Pohon selain dapat menyimpan air di dalam tanah juga bisa menyaring polusi udara karena asap mobil dan menghasilkan gas oksigen lebih banyak.
- Hemat kertas. Ini paling mudah banget. Dengan menghemat pemakaian kertas berarti kita juga mengurangi jumlah pohon yang musti ditebang buat bahan dasar kertas. Coba deh untuk mulai menggunakan kertas dari bahan daur ulang. Kalau bisa gunakan kertas secara bolak-balik. Bayangkan berapa kertas yang bisa dihemat kalau kita mencetak 20 halaman.
- Pilih bahan ramah lingkungan. Sikap protes kita kepada para pabrik yang menghasilkan limbah bisa disalurkan lewat pemilihan barang yang kita pakai. Tinggal cek saja di kardus apakah produk tersebut mengandung freon (lemari es, ac), busa limbahnya sulit terurai oleh alam (sabun, shampo) atau memakai hewan yang sudah hampir punah (obat, baju, kosmetik). Nah kalo iya, gak usah bingung, tinggalkan saja dan pilih produk lain.
Pengirim : dedi
link: http://www.sekolahindonesia.com/sidev/mading/mading.asp?iid_mading=27&iid_Sekolah=1
_
Author: timpakul » Comments: